Artikel ini merupakan revisi dari artikel yang dipublikasikan pada 3 September 2019 di sini.

Jadav Payeng. Gambar oleh Itshuman (CC BY-SA 4.0).

Jadav Payeng mulai menanam pohon saat usianya 16 tahun, yaitu tahun 1979. Saat itu, daerah yang ditinggalinya, yaitu Pulau Majuli, dilanda kekeringan yang menyebabkan erosi parah. Hal inilah yang mendorong Payeng untuk mereboisasi area tersebut. Payeng pun mulai menanam pohon setiap hari.

Payeng melakukan hal tersebut hingga bertahun-tahun, sampai akhirnya pada 2007, kerja kerasnya ini secara tidak sengaja terungkap oleh seorang jurnalis bernama Jitu Kalita yang saat itu sedang mengambil foto burung endemik di area itu. Payeng akhirnya dikenal luas pada 2015. Ia juga menerima penghargaan Padma Shri dari pemerintah India.

Pada 2018 tercatat bahwa luas hutan hasil jerih payah Payeng adalah 1.360 hektar, lebih luas dari Central Park New York (34,1 hektar). hutan itu juga ditinggali beraneka hewan, seperti harimau, badak, dan gajah. Walau hutannya sudah seluas itu, Payeng masih memiliki tekad lain: meluaskan hutan tersebut menjadi 5.000 hektar.

Sumber: Hangga Prayudi, "Jadav Payeng, Pria yang Berhasil Sulap Pulau Tandus Menjadi Rumah Harimau dan Gajah", diakses pada 13 Januari 2023